Tapi, kita harus ingat, sebenarnya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat mengirim SMS, mengapa? karena ada waktu-waktu tertentu yang dimana kita harus bisa menahan diri untuk tidak mengirim pesan singkat itu pada incaran kita itu.
Adapun waktu-waktunya adalah sebagai berikut:
1. Ketika sedang kesal
Mungkin kita pernah mengalami yang namanya kesal menunggu, misalnya ketika orang yang menjadi target kita itu berjanji untuk menelpon, tapi ternyata setelah seharian lamanya menunggu, namun telepon yang di tunggu-tunggu itu tak kunjung tiba juga. Secara otomatis, pasti kita akan merasa kesal dengan semua itu. Nah saat-saat seperti inilah sebaiknya kita jangan mengirimkan SMS, misalnya yang berupa pertanyaan yang seolah-olah mencecar, karena nantinya bisa timbul masalah. Dan kitapun jangan terlalu penuh dengan sikap seperti menyelidiki, "kenapa si si dia tidak menelpon juga", itu justru akan membuat kita terlihat terancam. O..ya, satu lagi, hindari juga untuk memberikan humor yang terkesan judes, kenapa? karena itu bisa terdengar kejam daripada yang sebenarnya dimaksudkan.
2.Setelah kencan pertama
Biasanya, setelah kita melakukan kencan dengan orang yang memang kita suka, akan muncul perasaan yang teramat senang, apalagi jika kencan itu sesuai dengan harapan kita. Dan biasanya, saking senangnya, kita ingin terus bisa berkomunikasi dengannya, misalnya ingin SMS-an terus. Nah, coba hindari hal itu, karena jika kita terlalu terburu-buru menghubungi target kita itu, malah nantinya akan mengurangi kesenangan sang target untuk mengejar kita.
3.Saat setelah mengiriminya SMS
Ketika kita sedang jatuh cinta pada seseorang, biasanya kita ingin selalu berkomunikasi dengannya, mendengar kabarnya saja dirasa tidak cukup. Sehingga akhirnya muncul rasa ingin terus berkomunikasi, bahkan, seandainya kalau bisa, mungkin kita ingin setiap detik atau menit untuk terus berkomunikasi dengannya. Namun sebenarnya hal ini tidaklah baik, tahanlah diri kita sejenak, jangan sampai membanjiri incaran kita itu dengan puluhan atau mungkin ratusan pesan singkat atau SMS setiap harinya.
Adapun waktu-waktunya adalah sebagai berikut:
1. Ketika sedang kesal
Mungkin kita pernah mengalami yang namanya kesal menunggu, misalnya ketika orang yang menjadi target kita itu berjanji untuk menelpon, tapi ternyata setelah seharian lamanya menunggu, namun telepon yang di tunggu-tunggu itu tak kunjung tiba juga. Secara otomatis, pasti kita akan merasa kesal dengan semua itu. Nah saat-saat seperti inilah sebaiknya kita jangan mengirimkan SMS, misalnya yang berupa pertanyaan yang seolah-olah mencecar, karena nantinya bisa timbul masalah. Dan kitapun jangan terlalu penuh dengan sikap seperti menyelidiki, "kenapa si si dia tidak menelpon juga", itu justru akan membuat kita terlihat terancam. O..ya, satu lagi, hindari juga untuk memberikan humor yang terkesan judes, kenapa? karena itu bisa terdengar kejam daripada yang sebenarnya dimaksudkan.
2.Setelah kencan pertama
Biasanya, setelah kita melakukan kencan dengan orang yang memang kita suka, akan muncul perasaan yang teramat senang, apalagi jika kencan itu sesuai dengan harapan kita. Dan biasanya, saking senangnya, kita ingin terus bisa berkomunikasi dengannya, misalnya ingin SMS-an terus. Nah, coba hindari hal itu, karena jika kita terlalu terburu-buru menghubungi target kita itu, malah nantinya akan mengurangi kesenangan sang target untuk mengejar kita.
3.Saat setelah mengiriminya SMS
Ketika kita sedang jatuh cinta pada seseorang, biasanya kita ingin selalu berkomunikasi dengannya, mendengar kabarnya saja dirasa tidak cukup. Sehingga akhirnya muncul rasa ingin terus berkomunikasi, bahkan, seandainya kalau bisa, mungkin kita ingin setiap detik atau menit untuk terus berkomunikasi dengannya. Namun sebenarnya hal ini tidaklah baik, tahanlah diri kita sejenak, jangan sampai membanjiri incaran kita itu dengan puluhan atau mungkin ratusan pesan singkat atau SMS setiap harinya.
1 komentar:
Ada lagi mybro,.ketika sedang bengong/termenung mendingan sms biar gak dicolek setan nyasar...
Salam PERSAHABATAN dan suksesok.
Posting Komentar