16 Feb 2011

Dampak Cuaca Ekstrim bagi kesehatam



,Share,
Foto : IstimewaFoto : IstimewaMERASA gampang sakit akhir-akhir ini agan-agan sekalian? Tak heran memang. Pasalnya, belakangan ini cuaca tak menentu alias ekstrim. Kadang panas menyengat, lalu mendadak hujan disertai angin kencang bahkan menimbulkan banjir. Nah, perubahan ekstrim yang mendadak inilah yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Bagaimana hal itu terjadi? Yang jelas, pada perubahan cuaca, biasanya terjadi perubahan metabolisme yang mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun, terutama pada suhu rendah, sehingga daya tahan tubuh pun anjlok. Dengan kondisi ini, jelas saja tubuh akan menyerah yang akhirnya menyebabkan kita sakit. Maka, jangan kaget kalau mendadak mendapat kabar si A sakit perut, si B sakit kepala, atau si C demam tinggi.  Kondisi ini wajar karena dampak cuaca ekstrim ini bisa menyebabkan seseorang terkena sakit kepala, demam, influenza, hingga demam berdarah
Foto : IstimewaFoto : IstimewaLantas apa yang harus kira lakukan sementara menurut kabar cuaca ekstrim ini akan berlangsung hingga Februari mendatang. Haruskah kita menyerah? Yang jelas nggak boleh!
Cara pertama yang kita lakukan adalah menjaga pola makan dengan baik yakni empat sehat lima sempurna. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral lalu istirahat yang cukup! Kedua, olahragalah secara teratur sekitar 30 menit per hari, minimal tiga kali seminggu. Ketiga, tidur cukup, yaitu sekitar 6-8 jam per hari. Kemudian minum air putih minimal dua liter per hari. Terakhir, mengkonsumsi suplemen yang memiliki kemampuan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sadarilah bahwa kecukupan vitamin-vitamin dalam tubuh memang agak riskan, meskipun pilihan menu makanan sudah disebut sempurna. Penyebabnya? Antara lain karena kita masih tidak disiplin, me-ngudap camilan berlemak. Padahal, camilan berlemak itu bisa menghambat proses penyerapan makanan yang baik di dalam tubuh.
Foto : IstimewaFoto : IstimewaSebab lainnya, makanan yang kita makan, zat gizinya sudah hilang. Ahli nutrisi dari Kansas, Hugh D Riordan mengatakan, dalam proses pemasakan, kadar asam folat akan berkurang sampai 50 persen. Ini baru asam folat, belum vitamin lainnya seperti vitamin C dan kelompok vitamin B, yang juga menurun kadarnya dalam proses pemanenan, penyimpanan di gudang, pemasakan, penyimpanan di lemari es, dan dalam proses pemanasan ulang.
Terkait cuaca ekstrim seperti saat ini, tubuh tetap butuh suplemen yang pas agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Disarankan agar suplemen itu mengandung vitamin C dan B kompleks. "Vitamin C ini berfungsi sebagai antioksidan yang bisa memperbaiki daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan antibodi dalam melawan virus dan bakteri. Sementara, Vitamin B Kompleks dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara memperbaiki metabolisme. Dengan dua kunci itu, Anda tak akan bingung memilih suplemen yang tepat sehingga tetap sehat di cuaca ekstirm ini.
Waspada Ispa dan Diare
Sementara itu Direktur RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari, Dr Nur Widiantoro mengatakanan, cuaca yang tidak menentu saperti saat ini rawan penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dan diare. ''Apalagi jika, daya tahan tubuh masyarakat kurang. Resiko terkena kedua penyakit tersebut bisa saja terjadi,'' ungkapnya.
Foto : IstimewaFoto : IstimewaUntuk itu ia menghimbau agar masyarakat waspada terhadap berbagai penyakit tersebut. ''Masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta menjaga pola makan. Karena, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan pola makan yang baik akan diharapkan bisa terhindari dari penyakit ini,'' katanya.
Sementara itu menurut catatan sebuah media di Inggris, tahun 2003, negara tersebut juga mengalami hal serupa, dimana mereka sempat mengalami musim panas tahun  yang  mengakibatkan sekitar 2.000 kematian. Penyebabnya,  gara gara penyakit  jantung mendadak. Hal ini terjadi karena perubahan cuaca. Para ahli memperkirakan tahun 2080 kondisi yang sama akan terjadi setiap tahun. Para lansia dan orang yang memiliki masalah jantung tentu berisiko lebih besar atas gangguan cuaca ekstrem.
Perubahan iklim ekstrim tidak hanya menghadirkan bencana dahsyat di Rusia, Pakistan, Amerika atau Es Kutub Utara tapi juga disinyalir meningkatkan serangan jantung yang mematikan. Cuaca ekstrim dari panas ke dingin dan sebaliknya, membuat kerja jantung lebih berat. Demikian analisis para ahli kesehatan yang dipublikasikan lewat British Medical Journal yang dikutip BBC.
Riset itu menemukan penurunan suhu tiap 1 derajat pada suatu hari di Inggris berkaitan dengan bertambahnya 200 kasus serangan jantung.  Gelombang panas juga meningkatkan kematian akibat sakit jantung, seperti pernah terjadi di Paris ketika musim panas 2003 lalu. Pertengahan Agustus 2003, lebih dari 11.000 orang tewas di Prancis akibat sakit jantung, pada saat  itu suhu di wilayah itu mencapai 40 derajat celsius.
Jadi, yang perlu diperhatikan saat ini ditengah cuaca ekstrim ini adalah dengan terus menjaga daya tahan tubuh dengan baik.
jadi para agan-agan sekalian jaga kesehatannya agar tidak kena ISPA dan DIARE .
Supaya bisa beraktivitas seperti biasa lintasberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...